Oleh karena itu, kecenderungan yang dimiliki wanita untuk menjadi cantik ini kemudian di manfaatkan oleh produsen. Mereka mulai memproduksi segala alat kecantikan dari ujung rambut sampai ujung kaki yang segera mendapat respon positif dari para wanita. Lihat aja deh di tempat pusat perbelanjaan, ada berapa banyak brand alat kosmetik yang selalu di kerumuni oleh wanita - wanita? Banyak banget kan. Belum lagi kalau kita pergi ke salon, hampir semua isinya adalah wanita. Dari sini kita bisa tau kalau setiap wanita tu ingin tampil cantik.
Nah sekarang pertanyaannya, kenapa sih wanita itu sangat ingin terlihat cantik? Mereka rela berdandan berjam - jam, membeli baju mahal - mahal demi terlihat cantik. Padahal kita sering denger kata - kata cantik itu relatif. Berarti cewek hitam legam, pendek, rambut kribo, bakal ada yang bilang cantik dong. Ngapain juga harus dandan gitu? Jadi diri sendiri aja juga ntar ada yg nilai kita cantik. Yaaaaa itu adalah kata - kata kuno. Sekarang kata - kata cantik itu relatif udah enggak berlaku menurut aku.
Dulu sih emang bener ya cantik itu relatif dibuktikan niih dengan adanya standar kecantikan yang berbeda - beda tiap daerah. Contohnya, zaman china kuno tiap dinastinya punya standar kecantikan yang berbeda - beda. Nah yang paling terkenal itu adalah standar kecantikan dari zaman dinasti Tang abad ke -10. Standar kecantikan ini sangat unik karena tidak dilihat dari wajah namun kaki. Ya, wanita china pada masa dinasti tang dianggap cantik apabila memiliki kaki bunga lotus, yaitu kaki yang jari - jarinya ditekuk secara paksa ke arah telapak supaya terlihat mungil. Wanita pemilik kaki bunga lotus akan terlihat anggun dan terlihat terhormat.
Contoh berikutnya adalah standar kecantikan dari masyarakat suku pedalaman afrika kuno yang masih dipertahankan sampai sekarang. Wanita Afrika dinilai cantik apabila bibir mereka melar melar gitu. Semakin melar bibir, maka makin tambah juga kecantikannya. Oleh karena itu setiap wanita di sana memaki semacam piring yang diletakkan di bibirnya.
Nah beda lagi nih dengan standar kecantikan orang India. Disana kecantikan diukur dari rambutnya. Semakin lebat dan hitam rambut seorang wanita makan akin cantik juga tuh. Selain itu tubuh yang ramping juga menambah nilai plus seorang wanita india. Pantes aja kan baju khas mereka nunjukkin perut gitu.
Itu dia beberapa contoh perbedaan standar kecantikan di setiap daerah. Sekarang standar - standar itu hampir hilang karena sekarang standar kecantikan di dunia secara umum sama. Stadar kecantikan yang secara umum sama ini di pengaruhi oleh adanya globalisasi, yaitu masuknya budaya budaya dari luar yang mendunia kemudian mempengaruhi budaya sendiri.
Kita lihat aja standar kecantikan wanita era 70 - 80an yang berkiblat dari negara barat, saat itu dari negara - negar barat sampai negara - negara asia memiliki standar kecantikan wanita yang sama sebagai berikut, yaitu rambut nge-blow, ngembang , potongannya sasak, kribo atau ikal, badan sedeng enggak perlu ramping - ramping banget, gincu merah pooool, make up cetar. Standar kecantikan ini awalnya di populerkan oleh artis yang kemudian diikuti oleh masyarakat umum.
Bergeser ke era sekarang ketika negara korea mulai digandrungi dunia dengan senjata pamungkasnya drama dan musik K-Popnya. Sekarang standar kecantikan dunia seakan berkiblat ke korea.Wanita akan dinilai cantik ketika mereka memiliki kulit yang putih, hidung mancung, rahang yang kecil, mata besar, bibir tipis, rambut lurus, dan badan tinggi menjulang dengan kaki yang panjang.
Sekarang ini kebanyakan wanita berusaha untuk memenuhi standar kecantikan yang di patok oleh dunia. Bahkan ada yang berusaha secara ekstrim sampai operasi plastik demi memnuhi standar dunia. Waaah serem juga ya. Jadi apakah cantik itu masih relatif?
Nah iniii 1 lagi tugas buat penulisan kreatif sastra. Kali ini temanya adalah kecantikan. Lumayan ngerjain tugas sekalian isi blog.. \(^o^)/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar